Friday, January 11, 2013

KISAH MALAIKAT JIBRIL DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS

Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al- Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ke tujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, "Aku membuat apa yang aku kehendaki." Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.

Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggaan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Apakah yang membuat kamu menangis?" Lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu."

Firman Allah bagi bermaksud, "Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku."

Setelah diusir, maka iblis pun berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu."

Lalu Allah berfirman yang bermaksud, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum."

Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman yang maksudnya, "Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman dengan maksud, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram."

"Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan- perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka." (Hal ini ada disebutkan dalam surah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : "Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan."




Kesian Singa kena bola salji..

Gambar dari sebuah zoo di Bandar Hangzhou...







Kalau Singa tu terlepas abis la korang!...

Saturday, January 5, 2013

I'tikaf in a Masjid

Salam... How are you? Not bad , Thanks!. Yeah, I'm a bit slow while typing these words, coz been long time not publishing a REAL decent original post. Lazy? Maybe..love lazying around, looks stupid, naive etc. Aha. I've got a story to tell but don't know how to write. I'm not a kind of person who like to tell things, and not even a good story teller. Hmm.. how to begin?...

Last month after came back to HERE from THERE, I want to borrow a car, owned by  a friend to attend a farewell dinner at 7pm, invited by a Turkish couple(the wife is my wife's studymate, going back to Turkey for good)..., (I've sold my car to a mechanic just for$500 bucks, cheap but yeah, what to do, I ain't got enough money to repair it). Anyway, the friend is a postgraduate student from my home country, specializing in chemistry & his research deals with nano stuffs etc. He is active in doing da'wah here and there as well. When he came by, he came along with a guy seemed very familiar looking to me. It reminded me about my senior in early days of my Uni times, years ago. The thing that made me thought he was really my senior, was a prominent and clear dark marks @ prayer bum on his forehead(outer skin of frontalis muscle, anterior view), due to prolonged prostration or sujud in praying. I said to myself, yes I'm sure this is him. Then I approached him and just before my first word came out from my mouth, he said " oh...you look bigger than before, nearly I'm not recognize you". Ahaks...

Am I big before? and now bigger? or Am I a thin fellow and now getting bigger and bigger? but none of these questions came out at that time. With a brown batik trousers and just a sweat smell T-shirt, I followed him to a nearby musolla and had a chit chat. After a few minutes of short but compact conversation, he tasykil me to join them, went out to the path of Allah for 3 days. Yeah, since I'm keep on  postponing my intention for this, with the word InsyaAllah, I agreed to join them. Alhamdulillah, finally I went out to Mirabooka mosque for 3 days to learn how to make da'wah. Newbie or rookie like me, there is a lot of things to learn.

" A day of i'tikaf, Allah will put you away from hell for a distance of 3 trenches. The width of a trench is like the distance between the sky and the earth."


We can give numbers about the distance, we know the sky & the earth have 7 layers, & clearly No human being has ever landed on the moon. So the moon is located at what layer of the sky?  We also know only Prophet Muhammad, peace be upon Him, about 1400 + years ago is the only person that has ever and forever, went to sidratul muntaha, above all of the layers of the sky, met Allah in regards of 5 times Obligatory prayer, in the night of Isra' and Mi'raj, not wearing any special costume or uniform like the astronaut & with no oxygen tank. Think!...Oh my brain, can I use you to think?....

Monday, October 1, 2012

Bacaan Al-Quran sehari semalam

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
‎من قرأ في يوم وليلة خمسين آية لم يُكتب من الغافلين، ومن قرأ مائة آية كُتب من القانتين، ومن قرأ مائتي آية لم يُحاجهِ القرآن يوم القيامة ، ومن قرأ خمسمائة كُتب له قنطار من الأجر
Barangsiapa yang membaca 50 ayat dalam sehari semalam, maka ia tidak dicatat sebagai seorang yang lalai. Barangsiapa yang membaca 100 ayat, maka ia dicatat sebagai orang yang qaniith (taat). barangsiapa yang membaca 200 ayat maka ia tidak akan dibantah oleh al Qur-aan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang membaca 500 ayat, maka dicatat baginya perbendaharaan harta berupa pahala
(SHAHIIH li ghayrihi; HR. Ibnus Sunniy, lihat silsilah ash-shahiihah no. 642-643 sumber penomoran shahiih wa dhaiif al-adzkaar)
Wirid-wirid membaca ayat al Qur-aan berdasarkan hadits yang shahiih
1. Membaca ayat kursi [1 ayat]
dibaca setiap selesai shalat [total 5x], pagi [1x] dan petang [1x], sebelum tidur malam [1x];
[total 8]

Saturday, September 8, 2012

Fear Of Allah

The Prophet (Sallallahu alaihe wasallam) says:


"The face that gets wet with the smallest drop of tear from the fear of Allah is safe from entrance 

into the fire of Hell."

He also said:


"When a Muslim shivers with the fear of Allah, his sins fall away from him like the falling leaves 

of a tree."

The dear Prophet (Sallallahu alaihe wasallam) has said:

"A person weeping with fear of Allah cannot go to Hell until milk goes back into the teats(which is

 an impossibility)".


Hadhrat Uqbah bin Amir (Radhiyallahu anhu) once inquired of the Prophet (Sallallahu alaihe wasallam).


"What is the way to salvation?"

He replied: "Hold your tongue, stay indoors and cry over your sins."


Hadhrat A'ishah (Radhiyallahu anha) once inquired of the Prophet (Sallallahu alaihe wasallam).

"Is there anybody among your followers who will go to 

Paradise without reckoning?"

"Yes," replied the Prophet, "the person who often cries over his sins."


There is another Hadith, in which my dear Master, Muhammad (Sallallahu alaihe wasallam) has said:


"No drop is more dear to Allah than two drops; a drop of tear 

shed in the fear of Allah, and a drop of blood shed in the path of Allah."

It is said in a Hadith that seven persons would be under the shade of the Arsh on the day of 

judgement. One of them would be the person who remembered Allah when all alone by himself, 


and tears flowed from his eyes with awe of Allah and in repentance for his sins.



Hadhrat Abu Bakr (Radhiyallahu anhu) says:

"One who can weep should do so, and one who cannot should 

 make the appearance of a weeping person."

It is reported of Muhammad bin Munkadir (Radhiyallahu anhu) that, when he wept, he smeared his tears

over his face and beard saying:

"I have heard that the fire of Hell does not touch the place 

touched by these tears."


Thabit Banani was suffering from a disease of the eyes. His doctor said to him:

"Your eyes would be all right, provided you do not weep in 

future."
He replied: "What is the good of an eye if it cannot shed tears."

Allah knows the best!